section heading hidden

Kesalahan Umum Saat Memilih Asuransi Syariah Yang Perlu Dihindari

Kesalahan Umum Saat Memilih Asuransi Syariah Yang Perlu Dihindari
Kesalahan Umum Saat Memilih Asuransi Syariah Yang Perlu Dihindari
Kesalahan Umum Saat Memilih Asuransi Syariah Yang Perlu Dihindari
Kesalahan Umum Saat Memilih Asuransi Syariah Yang Perlu Dihindari
Kesalahan Umum Saat Memilih Asuransi Syariah Yang Perlu Dihindari
Kesalahan Umum Saat Memilih Asuransi Syariah Yang Perlu Dihindari
Kesalahan Umum Saat Memilih Asuransi Syariah Yang Perlu Dihindari

Kesalahan Umum Saat Memilih Asuransi Syariah Yang Perlu Dihindari

Memilih asuransi syariah merupakan langkah bijak untuk melindungi diri dan keluarga sekaligus menjaga prinsip keuangan yang sesuai syariat Islam. Namun, tidak sedikit orang yang justru salah dalam memilih produk asuransi karena kurang memahami konsep dan mekanismenya. Akibatnya, manfaat yang diharapkan tidak sesuai dengan kebutuhan, bahkan bisa menimbulkan kerugian di kemudian hari.

Agar hal tersebut tidak terjadi, berikut ini beberapa kesalahan umum saat memilih asuransi syariah yang perlu dihindari oleh calon peserta.

1. Tidak Memahami Prinsip Dasar Asuransi Syariah

Banyak orang hanya melihat label "syariah" tanpa memahami sistem yang digunakan. Padahal, asuransi syariah berlandaskan prinsip tolong-menolong (ta'awun) dan berbagi risiko (tabarru'), bukan mencari keuntungan sepihak seperti pada sistem konvensional.

Calon peserta perlu memahami bahwa dana peserta dikelola secara amanah dan transparan, serta terdapat Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang memastikan tidak ada unsur riba, gharar, maupun maisir.

2. Tidak Mengecek Legalitas Dan Pengawasan OJK

Kesalahan fatal berikutnya adalah mendaftar di perusahaan yang belum terdaftar atau diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Legalitas sangat penting karena menjamin keamanan dana peserta dan kepatuhan terhadap regulasi.

Sebelum membeli polis, pastikan perusahaan asuransi syariah tersebut terdaftar resmi di OJK dan memiliki izin operasional yang sah.

3. Tidak Menyesuaikan Produk Dengan Kebutuhan

Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, yaitu ada yang membutuhkan asuransi kesehatan, asuransi jiwa, atau unit link syariah untuk investasi.

Kesalahan umum terjadi ketika calon peserta memilih produk tanpa memperhitungkan kebutuhan dan kemampuan finansialnya. Misalnya, membeli asuransi jiwa padahal kebutuhan utamanya adalah perlindungan medis harian.

Akibatnya, manfaat yang diterima tidak sesuai harapan.

4. Mengabaikan Detail Polis Dan Ketentuan

Banyak peserta terburu-buru menandatangani polis tanpa membaca seluruh ketentuannya. Padahal, setiap polis memuat syarat, pengecualian, dan mekanisme klaim yang wajib dipahami sejak awal.

Kesalahan dalam memahami detail polis bisa menyebabkan klaim ditolak atau manfaat tidak maksimal. Jadi, luangkan waktu untuk membaca polis dengan teliti dan tanyakan kepada agen jika ada istilah yang belum jelas.

5. Tergoda Janji Manfaat Dan Bonus Berlebihan

Beberapa agen asuransi kadang memberikan janji manis seperti "manfaat besar dengan premi murah" atau "investasi halal dengan imbal hasil tinggi".

Peserta perlu berhati-hati, karena asuransi syariah bukan instrumen investasi cepat untung, melainkan bentuk perlindungan berbasis gotong royong. Pastikan penawaran yang diberikan masuk akal dan tidak melanggar prinsip kehati-hatian.

6. Tidak Mengevaluasi Kinerja Dan Reputasi Perusahaan

Sebelum bergabung, penting untuk meneliti reputasi perusahaan asuransi syariah tersebut. Lihat testimoni peserta lain, lamanya perusahaan beroperasi, serta tingkat pelayanan klaim yang diberikan.

Perusahaan dengan reputasi baik biasanya memiliki tingkat kepuasan peserta tinggi dan transparansi dalam pengelolaan dana.

7. Menganggap Asuransi Syariah Tidak Perlu

Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa asuransi, termasuk asuransi syariah, tidak penting karena dianggap "tidak pasrah pada takdir". Padahal, dalam Islam, ikhtiar untuk perlindungan diri dan keluarga adalah bagian dari tanggung jawab dan perencanaan hidup.

Asuransi syariah justru menjadi wujud nyata dari tolong-menolong sesama muslim dalam menghadapi risiko finansial yang tak terduga.

Kesimpulan

Memilih asuransi syariah tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Diperlukan pemahaman menyeluruh terhadap prinsip, legalitas, manfaat, serta reputasi penyedia layanan.

Dengan menghindari kesalahan umum saat memilih asuransi syariah, kamu bisa mendapatkan perlindungan yang halal, aman, dan sesuai kebutuhan. Jadilah peserta yang bijak, yaitu pahami produk sebelum membeli, dan pastikan pilihanmu sesuai dengan prinsip keuangan Islami yang menenangkan hati.

Ahmad M

Seorang yang ahli di bidang asuransi, sedikit pengetahuan tentang ekonomi, seorang yang suka menulis artikel online dan berbagi ilmu pengetahuan lainnya bagi pembaca.

Leave a reply